Flag Counter

Kamis, 26 Juni 2014

Cerpen super galau dan super sedih, marah, benci, kesal dan rindu. ( Benteng Kokoh Jurang Pemisah dari mu )



BENTENG KOKOH JURANG PEMISAH DARI MU!!!

Aku benar-benar amnesia semua tentang mu. Hati ku tak kan luluh lagi. Aku telah membuat di tepi hati ini sebuah benteng yang kokoh dan tajam dengan jurang-jurang pemisah yang dalam serta curam sehingga akan mustahil kau bisa mendekatinya lagi.


Cinta ku begitu tulus, telah dijalani sekian lama bersamanya. Aku benar-benar mabuk dan lupa akan diriku karena cinta ku padanya. Aku terbang seakan melayang di angkasa membumbung tinggi di awang-awang khayalan akan buaian mesra cintanya. Aku larut dalam perasaan yang begitu dalam padanya sehingga sulit ku tarik perasaanku ini padanya. Aku terlalu bahagia bersamanya sehingga segala pahit, suka dan duka ketika bersamanya seakan tak pernah ku rasakan. Semuanya karena rasa suka, sayang dan cinta ku padanya.

“Sayang, apakah kamu mengetahui perasaan ku yang terlanjur mencintaimu?”Secercah Tanya melesat dari relung hatiku yang terdalam.
Saat-saat panjang bersamanya yang ku rasa begitu singkat bagaikan film pendek hadir di benak, pikiran, ingatan dan hati ini. Terkadang hati ku terlalu naïf, selalu melawan logika dan rasional ku. Aku juga heran ada apa dengan diri ku? Mengapa?.

“Aku kan mahasiswa semester akhir, kok begini?”Pikiran aneh penuh tanda Tanya melompati benak dan sekonyong-konyong keluar dari bibir ku yang terkadang mengejutkan teman ku.

“Mungkin, aku terlalu mendramatisir keadaan?”Kembali bathin ku bertanya.
Yaa..setiap kali bathin bertanya, logika menjawab dan rasional berkata maka hati kecil ku yang selalu naïf ini akan membela dia dan membenarkan posisi cinta ini.
Kini, segala rasa dalam hati, marah, benci, cemburu dan sakit membaur menjadi satu menjelma membentuk sebuah bayangan sosok pria tinggi, berkulit putih dengan senyum manis mengembang yang khas menggoda di pikiran bagai fatamorgana di tengah gelap tanpa sinar. Tapi, bibir ini telah kelu tak kuasa untuk tersenyum meski hati naïf ini memaksa untuk menyambut bayangan gelap dan indah itu.

Hei…sosok tampan dan menyakitkan yang berdiri di sana!!!, apa kau bisa memahami dan mendengarkan jeritan hati ini?Saat rasional dan ego ku mampu melupakan mu, mengapa kau datang kembali bagai sosok JELANGKUNG YANG DATANG TAK DIUNDANG DAN MENGHILANG TANPA SEBAB.
Hei!!! Kau tak sadar, hadir mu membangkitkan cinta buta ku pada mu tumbuh kembali memaksa tuk menyambut mu yang sebenarnya ORANG GILA SAJA akan memahami cinta mu itu palsu.

Kau. Sosok dengan mata tajam penuh pesona membius ku untuk mendekat dan mendekap dalam pelukan hangat mu, kau yang menjadikan diri ini berdiri sendiri dalam akhir pengungkapan kebohongan selama hubungan kasih kita terjalin. Kesedihan, kesunyian, kehampaan dalam kesendirian ku yang kau penyebabnya membuat aku seperti orang bodoh yang teramat bodoh dalam perasaan cinta yang entah ada atau tidak balasannya. 

Heiii!!!! Kau yang berdiri dengan kemeja biru tosca dengan tangan hangat menggapai ku, mengelus kepala ku dan selalu menggoda ku. Kini hanya meninggalkan sayatan-sayatan luka pisau silet yang tajam dari cintamu. Mengapa?Why?kau hadir dalam hidup ku namun hanya akan menjelma sebagai Lucifer cinta yang menghancurkan jiwa ku. Adakah kau pernah memahami dan mengerti akan jiwa ku yang kosong ini? Adakah kau tau perasaan yang terlampu sakit seumpama keris berkarat telah kau hunuskan tepat di jantung ini. MENGAPA baru sekarang ku menyadari???

“Iya. Kau baik, kau manis, kau tampan, kau segalanya, kau selalu ada untuk ku, kau lah penahluk hati ku saat itu” Kembali jantung ku berdegup memompa darah dengan cepat mengingatkan akan pertama aku bertemu dengan mu. Kau lambaikan tangan kiri mu dan tangan kanan mu mengulur menyalami ku dan mengecup punggung tangan ku yang berkeringat dingin kala itu.

“Sssssst” Kau letakan teluncuk mu di bibir ku dikala aku mengomel keterlamabatan mu membalas SMS/Chating ku.
“Malas ah…” Itu kata-kata mu menyudahi pertengkaran kita.
“Terserah Kau lah”Ungkapan emosi akhir ku apabila aku kesal pada mu. Namun dengan diam kau menghentikan amarahku.

Ah..ya ampun. Betapa BUNGOL  nya aku. Kenapa aku mengingat-ingat kenangan itu yang nyatanya kenangan itulah awal penyebab sakit dan hancurnya hati ku. Kini…betapa ku menyadari akan keberpuraan cinta nya itu. Kini, tanpa sengaja aku sepintas terbaca segala SMS & Chatting yang pernah dia tulis untuk ku. Ah…betapa parahnya cinta ku hingga jari-jari ku tak kuasa menyentuh layar tab ku ketika ingin men-dellete nya dan jempol ku tak berdaya ketika menekan keyped ponsel ku ketika ingin me-dellete SMS dari nya.

Saat ku menulis ini hujan deras mengguyur, gemuruhnya menerpa atap riuh dan bersamaan tetesan air mata rindu entah benci entah merana menetes tik..tik..tik..jatuh berderai. Derasnya hujan ini juga menembus atap dan balkon rumah yang bocor sehingga terpaksa ku tadah dengan ember dan baskom. Aku bisa mengatasi derasnya bocor atap rumah dengan menadahnya, tapi aku tak mampu menadah dan bahkan menghapus air mata ini ketika aku merindukannya. APA KATA YANG PAS BUAT KU SAAT INI? ARE YOU CRAZY??

“Yah…please, come on. This is a reality. You must get up. Please. Move on”, Hati ku sekarang telah mampu berkata begitu, logika dan rasional ku telah mampu mengarahkan hati ini agar tidak terjerembab lagi ke dalam pelukan hangat dan cinta palsu dirinya. Dia itu membingungkan, terkadang datang begitu dekat dan pergi tanpa bekas. Terkadang begitu dewasa dan penuh motivasi dan terkadang menjatuhkan.

Hei, sosok mempesona dengan hidung mancung. Catat dan ingat baik-baik. Jangan pernah ganggu aku lagi. Jangan pernah menghubungi ku lagi. Jangan pernah mencari ku lagi. Aku sudah tak ingat dan tak kenal kau lagi. Aku benar-benar amnesia semua tentang mu. Meskipun kau bersujud dan memohon untuk kembali dan meskipun setiap detik kau menggodaku lagi. Tapi, hati ku tak kan luluh lagi. Aku telah membuat di tepi hati ini sebuah benteng yang kokoh dan tajam dengan jurang-jurang pemisah yang dalam sehingga akan mustahil kau bisa mendekatinya lagi. Kalau pun kau berhasil menggapai hati ini lagi, maka itu adalah akhir segalanya bagi mu karena mungkin itu awal dari kehancuranmu karena telah menyiakan cinta ku yang dulu.




Note: Ini adalah ungkapan hati ku yang telah sesak, mungkin dengan menulis ini akan membantu ku mengurangi menggeser batu yang mengganjal di hati ini. Setiap orang akan berbeda-beda bagaimana meluapkan emosi, marah, benci, cinta, sakit dan rindunya. Aku yang selaLu dalam kesendirian akan membuat tulisan untuk melepaskan ganjalan di hati ini. Semoga pembaca yang telah membaca tulisan ini dapat belajar dan mengambil hikmahnya. Aku saat ini akan ujian skripsi, namun di sela-sela skripsi aku masih sempat menulis ini. Salam hangat dari ku.

Pekanbaru, 27 Juni 2014
01:01 PM
Salasiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar