Flag Counter

Selasa, 29 Oktober 2013

Dasar-dasar Materi Ajar Bahasa Indonesia





DASAR-DASAR MATERI AJAR

Pendahuluan
Selamat datang pada suplemen unit 3. Suplemen ini hadir di hadapan Anda dengan harapan dapat melengkapi BAC pada unit 5 dengan pokok pembicaraan yang sama yaitu Dasar-Dasar Materi Ajar.
Kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam suplemen ini adalah Anda dapat menguasai dasar-dasar pemilihan materi pembelajaran bahasa Indonesia SD. Indikatornya adalah: 1) mampu menjelaskan dasar-dasar pemilihan materi pembelajaran bahasa Indonesia SD; 2) mampu menyimpulkan  dasar-dasar pemilihan materi pembelajaran bahasa Indonesia SD; dan 3) mampu memilih  materi pembelajaran bahasa Indonesia SD untuk mempraktikkan dalam menentukan materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang disajikan dalam suplemen ini terdiri atas dua submateri yakni:
1.      Dasar-dasar pemilihan materi pembelajaran bahasa Indonesia SD,
2.      Materi pembelajaran bahasa Indonesia SD sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tujuan yang diharapkan setelah Anda mempelajari suplemen ini adalah 1) mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar pemilihan materi pembelajaran bahasa Indonesia SD; 2) mampu menyimpulkan dasar-dasar pemilihan materi pembelajaran bahasa Indonesia SD; dan 3) memilih materi pembelajaran bahasa Indonesia SD sesuai tujuan pembelajaran.
Dalam mempelajari setiap topik materi sangat baik jika Anda mendiskusikannya dengan teman-teman kelompok belajar atau teman sejawat Anda agar lebih mudah memahami isi suplemen ini. Selanjutnya, saat mengerjakan bagian pelatihan dan  tes formatif, jawablah lebih dahulu semua soal. Setelah itu cocokkan jawaban dengan rambu-rambu jawaban atau kunci jawaban yang tersedia pada bagian akhir. Jangan terburu-buru membuka  rambu-rambu jawaban atau kunci jawaban. Bila hal itu Anda lakukan, berarti Anda tidak percaya kepada diri sendiri. Jawaban terhadap beberapa pertanyaan itu akan menunjukkan kepada Anda tentang   kompetensi yang Anda miliki. Selanjutnya, cobalah  untuk menghitung skor yang Anda peroleh. Jika Anda memperoleh skor 80 ke atas, selamat, Anda harus diberi acungan jempol. Jika belum, Anda tidak perlu berkecil hati. Untuk  materi yang belum Anda kuasai, ulangi dan pelajarilah kembali bagian materi tersebut. Jangan lupa, adakanlah pertemuan kelompok kecil dengan kelompok belajar Anda  dan ikutilah selalu petunjuk-petunjuk pada pelatihan dalam suplemen ini .

Dasar-dasar Pemilihan
Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri atas pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Untuk membantu Anda memahami keempat jenis materi pembelajaran aspek kognitif tersebut, perhatikan tabel di bawah ini.

Tabel 1:   Klasifikasi Materi Pembelajaran Menjadi Fakta, Konsep,
Prinsip, dan  Prosedur

No.
Jenis Materi
Pengertian dan contoh
1.
Fakta
Menyebutkan kapan, berapa, nama, dan di mana.
Contoh:
Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945; Seminggu ada 7 hari; Ibu kota Negara RI Jakarta; Kota Makassar  terletak di Sulawesi Selatan.
2.
Konsep
Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus.
Contoh:
Hukum ialah peraturan yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggar dikenai sanksi berupa denda atau  pidana.
3.
Prinsip
Penerapan dalil, hukum, atau rumus. (Jika…maka.).
Contoh:
Hukum permintaan dan penawaran (Jika penawaran tetap permintaan naik, maka harga akan naik).
4.
Prosedur
Bagan arus atau bagan alur (flowchart), algoritma, langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut.
Contoh:
Langkah-langkah menjumlahkan pecahan ialah:
1.       Menyamakan penyebut,
2.       Menjumlahkan pembilang dengan dengan pembilang dari penyebut yang telah disamakan, dan
3.       Menuliskan dalam bentuk pecahan hasil penjumlahan pembilang dan penyebut yang telah disamakan.

Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa, bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.
Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran ini, secara umum masalah dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran, dan sebagainya. Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar itu didapatkan. Jika Anda yang harus menentukan sumber bahan ajar, di mana Anda akan mencari sumber bahan ajar tersebut?
Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar untuk membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan, pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran.
Pembelajaran yang diarahkan pada penguasaan kompetensi didasarkan atas pokok-pokok pikiran bahwa apa yang ingin dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas. Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Standar kompetensi meliputi standar materi atau standar isi (content standard) dan standar pencapaian (performance standard). Standar materi berisikan jenis, kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasi siswa, sedangkan standar penampilan berisikan tingkat penguasaan yang harus ditampilkan siswa. Tingkat penguasaan itu misalnya harus 100% dikuasai atau boleh kurang dari 100%. Sesuai dengan pokok-pokok pikiran tersebut, masalah materi pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka membantu siswa mencapai standar kompetensi.
Kapankah materi pembelajaran atau bahan ajar ditentukan atau dipilih? Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran, termasuk pembelajaran berbasis kompetensi, bahan ajar dipilih setelah identitas mata pelajaran, standar kompetensi, dan kompetensi dasar ditentukan.




Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran

Sebagai calon guru, Anda dituntut dapat mengembangkan materi bahan ajar yang hanya dituliskan secara garis besar menjadi lebih jelas dan rinci. Pengembangan materi bahan ajar yang Anda lakukan sendiri lebih baik jika dibandingkan materi bahan ajar yang sudah ada dalam buku-buku teks yang beredar.
Di bawah ini disajikan contoh salah satu materi pembelajaran Bahasa Indonesia, keterampilan membaca, yakni membacakan dongeng.

Judul Materi: Membacakan Dongeng
a. Dongeng dan Jenisnya
            Menurut Danandjaja  dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusastraan lisan. Dongeng merupakan cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, meskipun banyak juga yang melukiskan kebenaran, ajaran moral, ataupun sindiran.
Antti Aarne dan Stith Thompson membagi jenis dongeng ke dalam empat golongan besar, yakni:
1)      dongeng binatang (animal tales)
2)      dongeng biasa (ordinary folktales)
3)      lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes)
4)      dongeng berumus (formula tales)
Dongeng binatang merupakan dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia. Binatang-binatang itu biasanya terbatas pada jenis tertentu. Di Eropa binatang itu adalah rubah (fox), di Amerika kelinci, di Indian Amerika sejenis anjing hutan (coyote), rubah, burung gagak, dan laba-laba, serta di Filipina adalah kera. Di Indonesia binatang itu adalah pelanduk (kancil) dengan nama Sang Kancil. Binatang-binatang itu semuanya mempunyai sifat yang cerdik, licik, dan jenaka. Lawan binatang cerdik adalah pandir, yang selalu menjadi bulan-bulanan tipu muslihat binatang cerdik itu. Di Amerika ada beruang, di Filipina buaya, dan di Indonesia adalah harimau.
Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah kisah suka-duka seseorang. Di Indonesia, dongeng biasa yang populer bertipe “Cinderella”. Dongeng bertipe ini ada banyak. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat dongeng “Ande-ande Lumut” dan “Si Melati dan Si Kecubung”, di Jakarta terdapat dongeng “Bawang Putih dan Bawang Merah”, dan di Bali ada “I Kesuna lan I Bawang”.
Lelucon dan Anekdot merupakan dongeng-dongeng yang dapat menimbulkan rasa menggelikan hati, sehingga menimbulkan tawa bagi yang mendengar maupun yang menceritakan. Anekdot menyangkut kisah fiktif lucu pribadi seorang tokoh atau beberapa tokoh, yang benar-benar ada, sedangkan lelucon menyangkut kisah fiktif  lucu anggota suatu kolektif, seperti suku bangsa, golongan, bangsa, dan ras. Misalnya, kisah pendek lucu Albert Einstein disebut anekdot, sementara kisah pendek lucu orang Batak disebut lelucon.
            Dongeng-dongeng berumus merupakan dongeng yang oleh Antti Aarne dan Stith Thompson disebut formula tales, dan strukturnya terdiri atas pengulangan-pengulangan. Subbentuk dari dongeng berumus adalah: dongeng bertimbun banyak, dongeng untuk mempermainkan orang, dan dongeng yang tidak mempunyai akhir.
            Dongeng bertimbun banyak (disebut pula dongeng berantai) adalah dongeng yang dibentuk dengan cara menambah keterangan lebih terinci pada setiap pengulangan inti cerita. Di Indonesia berkembang lelucon yang bersifat penghinaan suku bangsa lain.
Dongeng untuk mempermainkan orang merupakan cerita fiktif yang diceritakan khusus untuk memperdayai orang karena akan menyebabkan pendengarnya mengeluarkan pendapat yang bodoh.
Dongeng yang tidak ada akhirnya (endless tales) adalah dongeng yang jika diteruskan tidak akan sampai pada batas akhir. Perhatikan contoh di bawah ini.

b. Membacakan Dongeng
Membaca dan membacakan, secara sederhana dibedakan. Membaca lebih merupakan kegiatan pribadi untuk menemukan informasi tertentu dari kegiatan membacanya. Sementara membacakan merupakan kegiatan performansi, yakni bagaimana membacakan suatu teks kepada orang lain.
Untuk membacakan dongeng, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, antara lain:
1)      pilihlah dongeng yang baik (jika dongeng belum tersedia) dengan kriteria: topik menarik, topik sesuai dengan pembaca/pemain (dan juga bagi penonton/pendengar), bahasa yang dipergunakan sederhana dan mudah dipahami, dongeng tidak terlalu panjang,
2)      pelajari dongeng dengan seksama, baik yang sudah tertulis maupun yang masih berupa dongeng lisan,
3)      pahami karakter tokoh yang terdapat dalam dongeng sebagai pijakan penentuan karakter vokal,
4)      berlatihlah berkali-kali, terutama membedakan karakter vokal sebagai narator (pencerita/pendongeng) dengan karakter vokal tokoh dalam cerita/dongeng,
5)      saat berlatih, usahakan ada salah seorang teman menjadi pendengar penuh yang berperan sebagai evaluator, dan
6)      komunikatif, artinya pembacaan yang dilakukan harus dapat menghidupkan dongeng sehingga mudah dicerna oleh pendengar.

c. Menjelaskan Isi Dongeng
Dongeng yang merupakan cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi sampai saat ini masih berkembang di sebagian masyarakat di Indonesia. Dongeng yang biasanya diceritakan oleh pendongeng (pencerita, dalang, tukang kaba, dan lain-lain) dan dalam perkembangannya juga dalam bentuk buku, terutama diperuntukkan sebagai hiburan. Namun demikian, di dalam dongeng akan kita jumpai (nilai-nilai) ajaran-ajaran tertentu tentang kebenaran, ajaran moral, ataupun sindiran.
Nilai-nilai itulah yang merupakan salah satu alasan mengapa dongeng masih terus hidup di masyarakat. Melalui dongeng, orang tua dapat mengajarkan hal tertentu yang dikehendaki. Jika orang tua tidak bisa dan atau tidak memiliki banyak waktu untuk mendongeng kepada anaknya, buku (dan sejenisnya) dapat membantu ke arah itu.

Latihan
Bacalah dengan cermat sebuah dongeng yang Anda kenal! Kemudian jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!
1.      Siapakah tokoh utama dalam dongeng tersebut?
2.      Siapakah tokoh (pembantu) lain selain tokoh utama?
3.      Siapakah yang disebut sebagai tokoh pandir dalam dongeng itu? Mengapa tokoh tersebut dikatakan pandir? Jelaskan!
4.      Setujukah Anda dengan tindakan para tokohnya dalam dongeng tersebut? Jelaskan jawaban Anda!
5.      Nilai-nilai apa yang dapat disampaikan kepada anak melalui dongeng itu? Sebutkan dan jelaskan!


Text Box: Rangkuman

Dalam menentukan materi ajar, yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Materi ajar dibuat oleh guru berdasarkan silabus pembelajaran yang disusun. Guru menyusun materi ajar  didasarkan pada penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan terhadap materi pembelajaran dan sebagainya. Dengan demikian, materi ajar dapat dirasakan kemanfaatannya terutama oleh siswa.
Dalam menyusun materi ajar tentang dongeng misalnya, materi ajar itu setidak-tidaknya memuat pemilihan dongeng yang baik, pemahaman terhadap dongeng oleh siswa cukup memadai, berbagai aktivitas siswa yang secara langsung menyentuh substansi materi dongeng.

















Tes Formatif
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat.
1.    Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan secara garis besar terdiri atas
a.       fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
b.      teori, praktik, dan lapangan
c.       pengetahuan, keterampilan, dan sikap
d.      pengetahuan, konsep, dan sikap
2.    Pembelajaran berbasis kompetensi didasarkan atas pokok-pokok pikiran bahwa apa yang ingin dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas. Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Standar kompetensi meliputi standar materi atau standar isi (content standard) dan standar pencapaian (performance standard). Standar materi berisikan
a.       penjabaran materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa dalam setiap kompetensi tertentu
b.      jenis, kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasi siswa
c.       materi pembelajaran yang harus diajarkan guru untuk mencapai satu kompetensi tertentu
d.      garis besar materi pembelajaran yang harus dikembangkan oleh guru agar sesuai tujuan
3. Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar ini, secara umum masalah yang dimaksud meliputi
a.    apa, mengapa, dan bagaimana materi pembelajaran yang tepat bagi siswa dan yang harus diajarkan oleh guru
b.   apa, mengapa, dan bagaimana materi pembelajaran yang dipilih oleh guru sesuai dengan perkembangan siswa
c.    materi pembelajaran yang harus dipilih guru dengan mempertimbangkan  perkembangan siswa dan tujuan pembelajaran
d.   cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran.
4. Simak teks di bawah ini.
Pada suatu kali ada seekor semut yang berniat hendak memindahkan sebukit pasir dari Jakarta Kota ke Tangerang. Pada hari pertama ia menggotong sebutir pasir. Dengan lambat sekali, ia melalui Jalan Hayam Wuruk, terus ke Jalan Kemakmuran,... Setelah satu bulan, ia baru berhasil membawa sebutir pasir itu ke Tangerang. Untuk kembali ke Jakarta Kota, diperlukan waktu satu bulan lagi. Baru pada bulan ketiga ia dapat mulai mengangkat butir pasir kedua. Demikianlah dengan susah payah butir pasir itu diangkatnya ke punggungnya dan mulailah ia berjalan melalui Jalan Hayam Wuruk, terus ke Jalan Kemakmuran.
Kutipan di atas termasuk jenis dongeng …
a.         dongeng binatang (animal tales)
b.         dongeng biasa (ordinary folktales)
c.         lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes)
d.         dongeng berumus (formula tales)
5. Untuk membacakan dongeng, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Di bawah ini, yang tidak termasuk hal yang harus dipersiapkan dalam membacakan dongeng adalah . . ..
a.       menyiapkan mental dan fisik secara baik agar pembacaan yang dilakukan berjalan dengan tepat dan menarik
b.      memilih dongeng yang baik dengan kriteria: topik menarik, topik sesuai dengan pembaca/pemain, bahasa yang dipergunakan sederhana dan mudah dipahami, dongeng tidak terlalu panjang
c.       pelajari dongeng dengan seksama, baik yang sudah tertulis maupun yang masih berupa dongeng lisan
d.      pahami karakter tokoh yang terdapat dalam dongeng sebagai pijakan penentuan karakter vokal




Balikan dan Tindak Lanjut
Setelah selesai mengerjakan soal-soal di atas, cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif  yang ada dibagian akhir suplemen ini. Cobalah hitung jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi suplemen unit 3 ini.

Rumus:
                                      Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan =  ------------------------------------------  x 100%
                                                                10 
Text Box: CArti tingkat penguasaan yang Anda capai:
            90%  -100% = baik sekali
            80%  -  89% = baik
            70%  -  79% = cukup
                     < 70% = kurang
Jika Anda mencapai tingkat 80% atau lebih, Anda boleh melanjutkan mempelajari suplemen 4! Tetapi, bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80% sebaiknya Anda mengulangi materi suplemen unit 3, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Kunci Jawaban
Tes Formatif Suplemen Unit 2
1. c
2. b
3. d
4. d
5. a



Glosarium

Dongeng                                          : merupakan cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi
Fakta                                                : kenyataan yang didasarkan pada bukti otentik secara ruang dan waktu
Instructional materials            : bahan ajar atau materi pelajaran yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
Konsep                                             :  rancangan atau gambaran material untuk memahami hal-hal lain
Lelucon dan anekdot                 :  cerita yang dapat menggelikan hati dan dapat membuat pembaca tertawa karena kekonyolannya
Prinsip                                             :  kebenaran yang menjadi pokok dalam berpikir dan bertindak
Prosedur                                         :  langkah-langkah yang dilakukan secara berurutan dan sistematis
Standar kompetensi              : adalah kompetensi yang meliputi standar materi atau standar isi (content standard) dan standar pencapaian (performance standard).
Standar materi                       :  berisikan jenis, kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasi siswa
Standar penampilan              :  berisikan tingkat penguasaan yang harus ditampilkan siswa






Daftar Pustaka

Muslich, Masnur. 2001. Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: ar-Ruzz Media.

Nunan, David. 1989. Designing Tasks for the Communicative Clasroom. Cambridge: Cambridge University Press.

Pusat Perbukuan Nasional. 2005. Pedoman Penulisan Buku Pelajaran: Penjelasan Standar mutu Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Pusat Perbukuan Nasional. 2005. Pedoman Penilaian Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Sumardi. 2000. Panduan Penelitian, Pemilihan, Penggunaan, dan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar sebagai Sarana Pengembangan Kepribadian, Penalaran, Kreativitas, dan Keterampilan berkomunikasi Anak. Jakarta: Grasindo.

Tomlinson, Brian. 1998. Materials Development in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar