Persepsi Siswa Tentang
Cara Mengajar Guru
Menurut
Slameto (2002) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau
informasi ke dalam otak manusia. Menurut Jalaluddin Rakhmat (2005) persepsi
adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Sedangkan
menurut Khairani Makmun (2013) persepsi merupakan suatu proses yang didahului
oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui
alat reseptor yaitu indera. Dengan kata lain, persepsi merupakan proses
pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap
individu memberikan arti kepada stimulus secara berbeda meskipun objeknya sama.
Menurut
Khairani Makmun (2013) faktor-gaktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai
berikut:
1. Faktor
internal
Faktor
internal merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, misalnya
faktor fisiologis, perhatian, minat, kebutuhan yang searah, pengalaman dan
ingatan, dan suasana hati.
2. Faktor
eksternal yaitu karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terdapat di
dalamnya.
Elemen-elemen tersebut
dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan
mempengaruhi bagaimana seseorang merasakannya atau menerimanya. Faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi persepsi misalnya, ukuran dan penempatan dari obyek
atau stimulus, warna dari obyek-obyek, keunikan dan kekontrasan stimulus,
intensitas dan kekuatan dari stimulus, dan motion atau gerakan.
Menurut Manahan Tampubolon (2008)
persepsi sebagai gambaran seseorang tentang sesuatu objek yang menjadi fokus permasalahan
yang sedang terjadi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah
sebagai berikut:
1. Faktor
Individu
Individu
dalam membuat suatu persepsi akan dilatarbelakangi oleh kemampuan individu untuk
mempelajari sesuatu (attitude),
motivasi individu untuk membuat persepsi tentang sesuatu tersebut, kepentingan
individu terhadap sesuatu yang dipersepsikan, pengalaman individu dalam
menyusun persepsi, serta harapan individu dalam menentukan persepsi tersebut.
2. Faktor Situasi
Situasi dalam menyusun
suatu persepsi ditentukan momen yang tepat, bangunan atau struktur dari objek
yang dipersepsikan, serta kebiasaan yang berlaku dalam sosial masyarakat dalam
merumuskan persepsi.
3. Faktor
Target
Gangguan yang ada dalam
menyusun persepsi sebagai gangguan dalam menentukan target atau persepsi,
biasanya adalah objek yang akan dipersepsikan merupakan perihal yang benar -
benar baru (novelty), adanya gambaran
hidup yang mempengaruhi dalam membentuk persepsi (motion), suara - suara yang timbul pada saat membentuk persepsi (sounds), ukuran dari bentuk persepsi (size), yang melatar belakangi pembentuk
persepsi tersebut (background), dan
kedekatan persepsi dengan objek lain yang dapat membentuk persepsi yang hampir
sama (proximity), serta kesamaan (similarity) dari persepsi yang akan
dibangun dengan persepsi lain.
Sedangkan menurut Bimo Walgito (2004) guna memahami
persepsi lebih dalam, perlu diketahui faktor-faktor yang berperan dalam
persepsi dan merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu:
1. Objek atau
stimulus yang dipersepsi
Obyek dari luar diri seseorang baik berupa benda,
kejadian, atau pun sikap dari orang lain biasanya merupakan sumber stimulus
bagi seseorang
2. Alat
indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Melalui alat indera yang dimiliki seseorang, stimuli yang
ada diterima oleh seseorang. Dengan syaraf sebagai pusat kesadaran, seseorang
akan menginterpretasikan stimuli yang diterima.
3.
Perhatian
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekelompok objek.
1.
Prinsip-Prinsip Dasar
Persepsi
Berikut
ini beberapa prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui oleh
seorang guru agar ia dapat mengetahui
siswanya secara lebih baik dan dengan demikian menjadi komunikator yang efektif.
a.
Persepsi itu relatif
bukannya absolut
Manusia bukanlah instrument ilmiah yang
mampu menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya, tetapi ia
dapat secara relatif menerka keadaan. Berdasarkan kenyataan bahwa persepsi itu
relatif, seorang guru dapat meramalkan dengan lebih baik persepsi dari siswanya
untuk pelajaran berikutnya karena guru tersebut telah mengetahui lebih dahulu
persepsi yang telah dimiliki oleh siswa dari pelajaran sebelumnya.
b.
Persepsi itu selektif
Seseorang hanya memperhatikan beberapa
rangsangan saja dari banyak rangsangan yang ada di sekelilingnya. Ini berarti
bahwa rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang pernah ia
pelajari, apa yang pada suatu saat menarik perhatiannya dan ke arah mana
persepsi itu mempunyai kecenderungan.
Dalam memberikan pelajaran seorang guru
harus dapat memilih bagian pelajaran yang perlu diberi tekanan agar mendapat
perhatian dari siswa. Seorang guru juga harus menjaga agar dalam satu kali
penyajian atau pelajaran, ia tidak terlalu banyak menyampaikan hal-hal baru
sehingga melebihi batas kemampuan persepsi siswa.
c.
Persepsi itu mempunyai
tatanan
Orang menerima rangsangan tidak
dengan cara sembarangan, melainkan tertata. Bagi seorang guru, prinsip ini
menunjukkan bahwa pelajaran yang disampaikan harus tersusun dalam tatanan yang
baik sehingga tidak muncul salah interpretasi atau salah pengertian.
d.
Persepsi dipengaruhi
oleh harapan dan kesiapan (penerima rangsangan)
Harapan dan kesiapan penerima pesan akan
menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima, selanjutnya bagaimana
pesan yang dipilih itu akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan tersebut
akan diinterpretasikan.
Dalam pengajaran, jika pada hari pertama
guru mengajak berdoa sebelum pelajaran dimulai, maka dapat dipastikan bahwa
pada hari-hari berikutnya siswa akan menanti guru untuk memulai dengan doa
sebelum pelajaran mulai.
e.
Persepsi seseorang atau
kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun
situasinya sama
Perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri
pada adanya perbedaan-perbedaan individual, perbedaan dalam kepribadian,
perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Bagi seorang guru ini
berarti bahwa agar dapat diperoleh persepsi yang kurang lebih sama dengan
persepsi yang dimiliki oleh kelas lain yang telah diberikan materi pelajaran
serupa, guru harus menggunakan metode berbeda (Slameto, 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar