Nyaris Jatuh Ke Lubang Kelinci
“Jatuh cinta tanpa syarat untuk kedua kalinya pada sosok cuek yang telah
meluluhkan hati, semuanya telah merubah prinsip tapi akhirnya berakhir kecewa”
Sekian lama aku mengosongkan hati ku, aku tak akan
membiarkan seutas tali cinta dan sepasang tangan untuk menggapai dan menjamah
hati ku. Bertahun-tahun aku teguh akan prinsip untuk tidak jatuh cinta lagi
pada sosok cuek apalagi dia lebih muda dari ku. Aku begitu yakin dengan prinsip
ku agar jatuh cinta setelah aku sarjana dan akan jatuh cinta pada pria yang
minimal 3 tahun dari usia ku. Namun, sejarah perjalanan cinta dan prinsip ku
sepertinya harus berakhir sampai di suatu malam tentang hadir nya sosok yang
selalu mengganggu ku meskipun di dunia maya. Cerita ku baru dimulai di sini,
aku awalnya tidak perduli dan menanggapinya hanya sebuah lelucon seorang fans yang tidak penting untuk digubris
dan hanya perlu dibalas dengan iseng belaka.
Hari-hari terus berjalan, aku masih menganggap
sosok itu sebagai pengganggu yang hanya lewat yang namun secara tidak sadar aku
meladaninya. Bodoh, naïf atau apa yang cocok umpatan untuk ku saat itu, tanpa
sadar karena terpancing suatu kata yang begitu menyentuh hati sehingga membuat
aku dengan sukarela membuka cerita tentang ku. Cerita demi cerita ku tulis
untuknya, tentu saja ditanggapi dengan kalimat-kalimat motivasi yang terus
menyentuh dan sedikit demi sedikit mengusik di ingatan dan menyentil hati.
Cerita pun semakin panjang tanpa berujung yang akhirnya berakhir pada sebuah
ungkapan cinta, kasih dan sayang.
Waktu pun terus berlalu, aku dan sosok pengganggu
itu semakin hari semakin tercifta sebuah kecocokan. Ibarat didrama cinta
romantic korea, kami itu sedang membangun sebuah jembatan untuk menyeberangi
hati masing-masing. Aku sepertinya mulai tersentuh, prinsip ku pun mulai runtuh
seiring kalimat manja, sayang dan kehangatan yang dilucurkan dari bibir
indahnya. Kedekatan semakin tercifta yang akhirnya sepakat untuk mejalin cinta.
Dan, akar-akar cinta ku mulai tumbuh dan merambat,
meskipun terkadang aku ragu apakah itu benar-benar sebuah cinta atau hanya
sebuah spontanitas karena hati ini terlalu lama kosong. Untuk menguji dan
menjawab pertanyaan keraguan itu, aku pun nge-date
dengan nya. Aku benar-benar merasa nyaman dengan nya. Tapi, satu hal yang
membuat aku bertanya: “Mengapa hati ku tidak berdegup ketika bersamanya?”. Aku
pun semakin memperkuat teori ku untuk menjawab pertanyaan hati ku. Terakhir ku
tau ternyata sosok itu seorang Playboy.
Yahhh,…Allhamdulillah. Aku belum masuk dalam perangkapnya. Hati ini benar-benar
tau apa yang tidak baik menurutnya. Meskipun mungkin ada getar cinta, itu hanya
ilusi ku saja. GOODBYE FOR YOU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar