Masayarakat
Tidak ada defenisi tunggal tentang
masyarakat. Hal ini dikarenakan sifat manusia dalam sebuah kelompok yang
dinamis, selalu berubah dari waktu ke waktu. Akibatnya presepsi para pakar
tentang masyarakat juga berbeda satu dan yang lainnya.
Emile Durkheim mendefenisikan
masyarakat sebagai kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.
Sedangkan
Karl Marx melihat masyarakat sebagai
struktur yang terdapat ketegangan sebagai akibat pertentangan antar kelas
sosial sebagai akibat pembagian nilai-nilai ekonomi yang tidak merata di
dalamnya.
Berbeda pula dengan
defenisi yang diberikan M,
J. Heskovits. Menurutnya masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan
mengikuti suatu cara hidup tertentu.
Paul B.Horton mendefenisikan masyarakat secara
panjang lebar. Menurutnya masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama cukup lama, mendiami wilayah tertentu, memiliki
kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok
tersebut tersebut. Dilain pihak dia mengatakan masyarakat adalah organisasi
manusia yang saling berhubungan satu sama lainnya.
Sedangkan Selo Soemardjan mendefenisikan
masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
J.L Gillin J.P Gillin memberikan defenisi bahwa masyarakat adalah kelompok manusia
yang tersebar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang
sama. (Elly M.Setiadi & Usman Kolip, 2011:35-36).
Masyarakat merupakan kesatuan – kesatuan
hidup manusia, baik dalam tulisan ilmiah maupun dalam bahasa sehari-hari. Dalam
bahasa inggris dipakai istilah society
yang berrasal dari kata latin sociu,
yang berarti”kawan”. Istilah msyarakat sendiri berasal dari akar kata arab syaraka berarti ikut serta,
berpartisipasi. (Koetjaraningrat. 1979:143).
Jadi
berdasarkan defenisi yang dipaparkan Koentjaraningrat diatas dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa masyarakat itu merupakan sekumpulan manusia yang saling
berinteraksi.
Tidak
semua masyarakat yang bergaul atau berinteraksi itu merupakan masyarakat,
karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan yang khusus. Ikatan yang membuat suatu kesatuan itu
menjadi sebuah masyarakat yaitu pola tingkah laku yang khas mengenai semua
factor kehidupannya dalam batas kesatuan itu. Berarti pola tersebut harus
kontinyu yang artinya sudah menjadi adat istiadat yang khas. (Koentjaraningrat.1979:145).
Masyarakat adalah kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat-istiadat tertentu yang
bersifat kontinu, dan yang terikat suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat.1979:146).
Terlepas
dari berbagai pandangan yang berbeda tentang masyarakat yang dikemukakan oleh
para ahli, secara substansional terdapat titik temu yaitu masyarakat merupakan
kumpulan manusia yang terdiri dari komponen-komponen:
1. Terdapat
sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar, saling berenteraksi antara satu
dengan yang lainnya baik antar individu, individu dan kelompok, maupun antar
kelompok dalam satu kesatuan sosial yang menghasilkan produk kehidupan, yaitu
kebudayaan.
2. Menjadikan
struktur dan sistem sosial budaya, baik dalam skala kecil (mikro) maupun dalam
skala besar/luas (makro) antarkelompok.
3. Menempati
kawasan tertentu dan hidup di dalam kawasan tersebut dalam waktu relative lama
hingga antargenerasi.
Adapun
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa ciri-ciri kehidupan
masyarakat adalah :
1. Manusia
yang hidup bersama-sama sekurag-kurangnya dua orang individu.
2. Bercampur
atau bergaul dalam waktu yag cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan
manusia-manusia baru dan sebagai akibat dari kehidupan bersama tersebut akan
timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengaturan antar manusia.
3. Menyadari
bahwa kehidupan mereka merupakan satu-kesatuan.
4. Merupakan
sistem bersama yang mnimbulkan kebudayaan sebagai akibat dari perasaan saling
terkait antara satu dan lainnya.
Marion Levy membuat
criteria masyarakat untuk kehidupan kelomok manusia, diantaranya :
1. Kemampuan
bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggota.
2. Perekrutan
seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.
3. Adanya
sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
4.
Kesetiaan pada sistem tindakan
utama secara bersama-sama, yang kemudian
ditambah oleh Talcott Parson, yaitu
:
·
Melakukan sosialisasi pada generasi
berikutnya. (Elly M.Setiadi
& Usman Kolip, 2011:37).
Dari
berbagai pendapat tentang masyarakat, dapat disimpulkan bahawa masyarakat
adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal di daerah tertentu dalam waktu
yang relative lama, memiliki norma yang mengatur kehidupannya menuju tujuan
yang dicita-citakan bersama, dan di tempat tersebut anggotanya melakukan regenerasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar