Elemen
Konversi dalam Pengukuran
Output dari sensor pengukuran yang berbentuk
sinyal tegangan dapat
diukur dengan menggunakan tegangan
menunjukkan dan instrumen tes dibahas dalam bab terakhir.
Namun, dalam banyak kasus, output sensor
tidak mengambil bentuk listrik
tegangan. Contoh bentuk-bentuk lain dari
output sensor termasuk pemindahan translasi
dan perubahan parameter listrik berbagai
seperti resistensi, induktansi,
kapasitansi dan arus. Dalam beberapa kasus,
output alternatif dapat mengambil bentuk
variasi dalam fase atau frekuensi a.c. suatu
sinyal.
Untuk output sensor yang awalnya dalam
beberapa konversi non-tegangan, bentuk ke
pengukuran sinyal yang berada dalam bentuk
yang lebih nyaman dapat dicapai oleh berbagai
jenis elemen konversi variabel dalam sistem
pengukuran. Rangkaian jembatan adalah
sangat penting jenis elemen konversi
variabel, dan ini akan dibahas
dalam beberapa detail. Setelah ini, teknik
berbagai alternatif untuk transducing yang
output dari sensor pengukuran akan dibahas.
1.1
Rangkaian
Jembatan
- jembatan wheatstone
hambatan listrik merupakan
karakteristik suatu bahan pengantar listrik/ konduktor,yang dapat di gunakan
untukmengatur besarnya arus listrik yang melewati suatu rangkaian.
Hambatan sebuah konduktor di antara
dua titik diukur dengan memasang sebuah beda potensial diantara titik-titik
tersebut dan membandingkannya dengan arus listrik yang terukur. ( R=V/ I ).
Cara pengukuran hambatan listrik dengan voltmeter dan ampermeter dapat
menggunakan rangkain sperti gambar (1) dan gambar (2).
Gambar 1. Pengukuran Hambatan
cara pertama
1. Buktikan pengukuran gambar 1
menghasilkan harga R dalam persamaan (1)
Gambar 2. Pengukuran hambatan
cara kedua
2. Buktikan pengukuran gambar 2
menghasilkan harga R dalam persamaan (2) !
(2)
Metode jembatan Wheatstone dapat di
gunakan untuk mengukur hambatan listrik. Cara ini tidak memerlukan alat ukur
voltmeter dan amperemater,cukup satu Galvanometer untuk melihat apakah ada arus
listrik yang melalui suatu rangkaian. Prinsip dari rangkaian jembatan
Wheatstone di perlihatkan pada gambar (3).
Gambar 3. Rangkaian Jembatan
Wheatstone
Keterangan Gambar :
S: Saklar penghubung
G:Galvanometer
E: Sumber tegangan arus
Rs:Hambatan geser
Ra dan Rb:Hambatan yang sudah di
ketahui nilainya.
Rx:
Hambatan yang akan di tentukan nilainya.
Saat saklar S di tutup,maka arus akan
melewati rangkaian.Jika jarum Galvanometer menyimpang artinya ada arus yang
melewatinya,yaitu antara titik C dan D ada beda potensial.Dengan mengatur
besarnya Ra dan Rb juga hambatan geser Rs akan dapat di capai galvanometer G tak
teraliri arus,artinya tak ada beda potensial antara titik C dan D. Dengan
demikian akan berlaku persamaan :
Untuk
menyederhanakan rangkaian dan untuk menghubungkan besarnya R bergantung pada
panjang penghantar, maka rangkaian jembatan Wheatstone dapat di ubah
menggunakan kawat penghantar seperti gambar (4 ) di bawah ini:
Gambar 4. Rangkaian Jembatan Wheatstone menggunakan kontak geser di atas
kawat penghantar
Pada kawat penghantar AB di berikan
suatu kontak geser yang berasl dari ujung Galvanometer. Gunanya untuk mengatur
agar tercapai pengukuran panjang L1dan L2
yang akan menghasilkan arus di Galvanometer sama dengan NOL. Oleh karena itu
pada kawat AB perlu di lengkapi skala ukuran panjang.
Dengan menghubungkan persamaan (3)
dengan persamaan (4) diperoleh hasil sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar