DASAR-DASAR
MATERI AJAR
Pendahuluan
Selamat datang pada suplemen unit
3. Suplemen ini hadir di hadapan Anda dengan
harapan dapat melengkapi BAC pada unit 5
dengan pokok pembicaraan yang sama yaitu Dasar-Dasar
Materi Ajar.
Kompetensi dasar yang ingin
dicapai dalam suplemen ini adalah Anda dapat menguasai dasar-dasar pemilihan
materi pembelajaran bahasa Indonesia SD. Indikatornya
adalah: 1) mampu menjelaskan dasar-dasar
pemilihan materi pembelajaran bahasa Indonesia SD; 2) mampu menyimpulkan dasar-dasar pemilihan materi pembelajaran
bahasa Indonesia SD; dan 3) mampu memilih
materi pembelajaran bahasa Indonesia SD untuk mempraktikkan dalam menentukan materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
yang disajikan dalam suplemen ini terdiri atas dua submateri yakni:
1.
Dasar-dasar pemilihan materi pembelajaran bahasa
Indonesia SD,
2.
Materi pembelajaran bahasa Indonesia SD sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Tujuan yang diharapkan setelah
Anda mempelajari suplemen ini adalah 1) mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar
pemilihan materi pembelajaran bahasa Indonesia SD; 2) mampu menyimpulkan
dasar-dasar pemilihan materi pembelajaran bahasa Indonesia SD; dan 3) memilih materi pembelajaran bahasa Indonesia SD sesuai
tujuan pembelajaran.
Dalam
mempelajari setiap topik materi sangat baik jika Anda mendiskusikannya dengan
teman-teman kelompok belajar atau teman sejawat Anda agar lebih mudah memahami
isi suplemen ini. Selanjutnya, saat mengerjakan bagian pelatihan dan tes formatif, jawablah lebih dahulu
semua soal. Setelah itu cocokkan jawaban dengan rambu-rambu jawaban atau kunci jawaban yang tersedia pada bagian akhir. Jangan terburu-buru
membuka rambu-rambu jawaban atau kunci
jawaban. Bila hal itu Anda lakukan, berarti Anda tidak percaya kepada diri
sendiri. Jawaban terhadap beberapa pertanyaan itu akan menunjukkan kepada Anda
tentang kompetensi yang Anda miliki.
Selanjutnya, cobalah untuk menghitung
skor yang Anda peroleh. Jika Anda memperoleh skor 80 ke atas, selamat, Anda
harus diberi acungan jempol. Jika belum, Anda tidak perlu berkecil hati.
Untuk materi yang belum Anda kuasai,
ulangi dan pelajarilah kembali bagian materi tersebut. Jangan lupa, adakanlah
pertemuan kelompok kecil dengan kelompok belajar Anda dan ikutilah selalu petunjuk-petunjuk pada
pelatihan dalam suplemen ini .
Dasar-dasar Pemilihan
Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional
materials) secara garis besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang
telah ditentukan. Secara terinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri atas
pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau
nilai.
Untuk membantu Anda memahami keempat jenis materi
pembelajaran aspek kognitif tersebut, perhatikan tabel di bawah ini.
Tabel 1: Klasifikasi Materi Pembelajaran Menjadi
Fakta, Konsep,
Prinsip,
dan Prosedur
No.
|
Jenis Materi
|
Pengertian dan contoh
|
1.
|
Fakta
|
Menyebutkan kapan, berapa, nama, dan di mana.
Contoh:
Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945; Seminggu ada 7 hari; Ibu
kota Negara RI Jakarta; Kota Makassar terletak di Sulawesi Selatan.
|
2.
|
Konsep
|
Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri
khusus.
Contoh:
Hukum ialah peraturan yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggar dikenai
sanksi berupa denda atau pidana.
|
3.
|
Prinsip
|
Penerapan dalil, hukum, atau rumus. (Jika…maka.).
Contoh:
Hukum permintaan dan penawaran (Jika penawaran
tetap permintaan naik, maka harga akan naik).
|
4.
|
Prosedur
|
Bagan arus atau bagan alur (flowchart), algoritma, langkah-langkah mengerjakan sesuatu
secara urut.
Contoh:
Langkah-langkah menjumlahkan
pecahan ialah:
1.
Menyamakan penyebut,
2.
Menjumlahkan pembilang dengan dengan pembilang dari
penyebut yang telah disamakan, dan
3.
Menuliskan dalam bentuk pecahan hasil penjumlahan
pembilang dan penyebut yang telah disamakan.
|
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau
disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa, bahan ajar
itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang
disusun berdasar indikator pencapaian belajar.
Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran ini, secara
umum masalah dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang
lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment)
terhadap materi pembelajaran, dan sebagainya. Masalah lain yang berkenaan
dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar itu didapatkan. Jika
Anda yang harus menentukan sumber bahan ajar, di mana Anda akan mencari sumber
bahan ajar tersebut?
Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan
bahan ajar untuk membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau
bahan ajar dan memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain
berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan,
urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan, pemanfaatan, serta sumber
materi pembelajaran.
Pembelajaran yang
diarahkan pada penguasaan kompetensi didasarkan atas pokok-pokok
pikiran bahwa apa yang ingin dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran
harus dirumuskan dengan jelas. Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk
standar kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Standar kompetensi
meliputi standar materi atau standar isi (content
standard) dan standar pencapaian (performance
standard). Standar materi berisikan jenis, kedalaman, dan ruang lingkup
materi pembelajaran yang harus dikuasi siswa, sedangkan standar penampilan
berisikan tingkat penguasaan yang harus ditampilkan siswa. Tingkat penguasaan
itu misalnya harus 100% dikuasai atau boleh kurang dari 100%. Sesuai dengan
pokok-pokok pikiran tersebut, masalah materi pembelajaran memegang peranan
penting dalam rangka membantu siswa mencapai standar kompetensi.
Kapankah materi pembelajaran atau bahan ajar ditentukan atau dipilih? Dalam
rangka pelaksanaan pembelajaran, termasuk pembelajaran berbasis kompetensi,
bahan ajar dipilih setelah identitas mata pelajaran, standar kompetensi, dan
kompetensi dasar ditentukan.
Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran
Sebagai calon guru, Anda dituntut dapat mengembangkan materi bahan ajar
yang hanya dituliskan secara garis besar menjadi lebih jelas dan rinci. Pengembangan
materi bahan ajar yang Anda lakukan sendiri lebih baik jika dibandingkan materi
bahan ajar yang sudah ada dalam buku-buku teks yang beredar.
Di bawah ini disajikan contoh
salah satu materi pembelajaran Bahasa Indonesia, keterampilan membaca, yakni
membacakan dongeng.
Judul Materi: Membacakan Dongeng
a. Dongeng dan
Jenisnya
Menurut Danandjaja dongeng adalah cerita pendek kolektif
kesusastraan lisan. Dongeng merupakan cerita prosa rakyat yang tidak dianggap
benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, meskipun
banyak juga yang melukiskan kebenaran, ajaran moral, ataupun sindiran.
Antti Aarne dan Stith Thompson membagi jenis dongeng ke dalam empat
golongan besar, yakni:
1)
dongeng binatang (animal tales)
2)
dongeng biasa (ordinary folktales)
3)
lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes)
4)
dongeng berumus (formula tales)
Dongeng binatang merupakan dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan
binatang liar. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan
berakal budi seperti manusia. Binatang-binatang itu biasanya terbatas pada
jenis tertentu. Di Eropa binatang itu adalah rubah (fox), di Amerika kelinci, di Indian Amerika sejenis anjing hutan (coyote), rubah, burung gagak, dan
laba-laba, serta di Filipina adalah kera. Di Indonesia binatang itu adalah
pelanduk (kancil) dengan nama Sang Kancil. Binatang-binatang itu semuanya
mempunyai sifat yang cerdik, licik, dan jenaka. Lawan binatang cerdik adalah
pandir, yang selalu menjadi bulan-bulanan tipu muslihat binatang cerdik itu. Di
Amerika ada beruang, di Filipina buaya, dan di Indonesia adalah harimau.
Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya
adalah kisah suka-duka seseorang. Di Indonesia, dongeng biasa yang populer
bertipe “Cinderella”. Dongeng bertipe ini ada banyak. Di Jawa Tengah dan Jawa
Timur terdapat dongeng “Ande-ande Lumut” dan “Si Melati dan Si Kecubung”, di
Jakarta terdapat dongeng “Bawang Putih dan Bawang Merah”, dan di Bali ada “I
Kesuna lan I Bawang”.
Lelucon dan Anekdot merupakan dongeng-dongeng yang dapat menimbulkan rasa
menggelikan hati, sehingga menimbulkan tawa bagi yang mendengar maupun yang
menceritakan. Anekdot menyangkut kisah fiktif lucu pribadi seorang tokoh atau
beberapa tokoh, yang benar-benar ada, sedangkan lelucon menyangkut kisah fiktif
lucu anggota suatu kolektif, seperti
suku bangsa, golongan, bangsa, dan ras. Misalnya, kisah pendek lucu Albert
Einstein disebut anekdot, sementara kisah pendek lucu orang Batak disebut
lelucon.
Dongeng-dongeng berumus merupakan
dongeng yang oleh Antti Aarne dan Stith Thompson disebut formula tales, dan strukturnya terdiri atas
pengulangan-pengulangan. Subbentuk dari dongeng berumus adalah: dongeng
bertimbun banyak, dongeng untuk mempermainkan orang, dan dongeng yang tidak
mempunyai akhir.
Dongeng bertimbun banyak (disebut
pula dongeng berantai) adalah dongeng yang dibentuk dengan cara menambah
keterangan lebih terinci pada setiap pengulangan inti cerita. Di Indonesia
berkembang lelucon yang bersifat penghinaan suku bangsa lain.
Dongeng untuk mempermainkan orang merupakan cerita fiktif yang diceritakan
khusus untuk memperdayai orang karena akan menyebabkan pendengarnya mengeluarkan
pendapat yang bodoh.
Dongeng yang tidak ada akhirnya (endless
tales) adalah dongeng yang jika diteruskan tidak akan sampai pada batas
akhir. Perhatikan contoh di bawah ini.
b. Membacakan Dongeng
Membaca dan membacakan, secara sederhana dibedakan. Membaca lebih merupakan
kegiatan pribadi untuk menemukan informasi tertentu dari kegiatan membacanya.
Sementara membacakan merupakan kegiatan performansi, yakni bagaimana membacakan
suatu teks kepada orang lain.
Untuk membacakan dongeng, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, antara
lain:
1)
pilihlah dongeng yang baik (jika dongeng
belum tersedia) dengan kriteria: topik menarik, topik sesuai dengan
pembaca/pemain (dan juga bagi penonton/pendengar), bahasa yang dipergunakan
sederhana dan mudah dipahami, dongeng tidak terlalu panjang,
2)
pelajari dongeng dengan seksama, baik
yang sudah tertulis maupun yang masih berupa dongeng lisan,
3)
pahami karakter tokoh yang terdapat
dalam dongeng sebagai pijakan penentuan karakter vokal,
4)
berlatihlah berkali-kali, terutama
membedakan karakter vokal sebagai narator (pencerita/pendongeng) dengan
karakter vokal tokoh dalam cerita/dongeng,
5)
saat berlatih, usahakan ada salah
seorang teman menjadi pendengar penuh yang berperan sebagai evaluator, dan
6)
komunikatif, artinya pembacaan yang
dilakukan harus dapat menghidupkan dongeng sehingga mudah dicerna oleh
pendengar.
c. Menjelaskan
Isi Dongeng
Dongeng yang merupakan cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar
terjadi sampai saat ini masih berkembang di sebagian masyarakat di Indonesia.
Dongeng yang biasanya diceritakan oleh pendongeng (pencerita, dalang, tukang
kaba, dan lain-lain) dan dalam perkembangannya juga dalam bentuk buku, terutama
diperuntukkan sebagai hiburan. Namun demikian, di dalam dongeng akan kita
jumpai (nilai-nilai) ajaran-ajaran tertentu tentang kebenaran, ajaran moral,
ataupun sindiran.
Nilai-nilai itulah yang merupakan salah satu alasan mengapa dongeng masih
terus hidup di masyarakat. Melalui dongeng, orang tua dapat mengajarkan hal tertentu
yang dikehendaki. Jika orang tua tidak bisa dan atau tidak memiliki banyak
waktu untuk mendongeng kepada anaknya, buku (dan sejenisnya) dapat membantu ke
arah itu.
Latihan
Bacalah dengan
cermat sebuah dongeng
yang Anda kenal! Kemudian jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah
tokoh utama dalam dongeng tersebut?
2.
Siapakah tokoh (pembantu) lain selain
tokoh utama?
3.
Siapakah yang disebut sebagai tokoh
pandir dalam dongeng itu?
Mengapa tokoh tersebut dikatakan pandir? Jelaskan!
4.
Setujukah Anda dengan tindakan para tokohnya dalam dongeng tersebut? Jelaskan
jawaban Anda!
5.
Nilai-nilai apa yang dapat disampaikan
kepada anak melalui dongeng itu? Sebutkan dan jelaskan!
Tes
Formatif
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat.
1. Bahan
ajar atau materi pembelajaran (instructional
materials) yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan secara garis besar terdiri atas …
a. fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur
b. teori,
praktik, dan lapangan
c. pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
d. pengetahuan,
konsep, dan sikap
2. Pembelajaran
berbasis kompetensi didasarkan atas pokok-pokok pikiran bahwa apa yang ingin
dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas.
Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi yang diharapkan
dikuasai oleh siswa. Standar kompetensi meliputi standar materi atau standar
isi (content standard) dan standar
pencapaian (performance standard).
Standar materi berisikan …
a. penjabaran
materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa dalam setiap kompetensi tertentu
b. jenis,
kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasi siswa
c. materi
pembelajaran yang harus diajarkan guru untuk mencapai satu kompetensi tertentu
d. garis
besar materi pembelajaran yang harus dikembangkan oleh guru agar sesuai tujuan
3. Masalah penting yang sering
dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi
pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai
kompetensi. Berkenaan dengan
pemilihan bahan ajar ini, secara umum masalah yang dimaksud meliputi …
a.
apa, mengapa, dan bagaimana materi
pembelajaran yang tepat bagi siswa dan yang harus diajarkan oleh guru
b.
apa, mengapa, dan bagaimana materi
pembelajaran yang dipilih oleh guru sesuai dengan perkembangan siswa
c.
materi pembelajaran yang harus dipilih
guru dengan mempertimbangkan perkembangan
siswa dan tujuan pembelajaran
d.
cara penentuan jenis materi, kedalaman,
ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment)
terhadap materi pembelajaran.
4. Simak
teks di bawah ini.
Pada
suatu kali ada seekor semut yang berniat hendak memindahkan sebukit pasir dari
Jakarta Kota ke Tangerang. Pada hari pertama ia menggotong sebutir pasir.
Dengan lambat sekali, ia melalui Jalan Hayam Wuruk, terus ke Jalan
Kemakmuran,... Setelah satu bulan, ia baru berhasil membawa sebutir pasir itu
ke Tangerang. Untuk kembali ke Jakarta Kota, diperlukan waktu satu bulan lagi.
Baru pada bulan ketiga ia dapat mulai mengangkat butir pasir kedua. Demikianlah
dengan susah payah butir pasir itu diangkatnya ke punggungnya dan mulailah ia
berjalan melalui Jalan Hayam Wuruk, terus ke Jalan Kemakmuran.
Kutipan di atas termasuk jenis dongeng …
a.
dongeng binatang (animal tales)
b.
dongeng biasa (ordinary folktales)
c.
lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes)
d.
dongeng berumus (formula tales)
5. Untuk
membacakan dongeng, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Di bawah ini,
yang tidak termasuk hal yang harus dipersiapkan dalam membacakan dongeng adalah
. . ..
a.
menyiapkan mental dan fisik secara baik
agar pembacaan yang dilakukan berjalan dengan tepat dan menarik
b.
memilih dongeng yang baik dengan
kriteria: topik menarik, topik sesuai dengan pembaca/pemain, bahasa yang
dipergunakan sederhana dan mudah dipahami, dongeng tidak terlalu panjang
c.
pelajari dongeng dengan seksama, baik
yang sudah tertulis maupun yang masih berupa dongeng lisan
d.
pahami karakter tokoh yang terdapat
dalam dongeng sebagai pijakan penentuan karakter vokal
Balikan dan Tindak Lanjut
Setelah selesai mengerjakan soal-soal di atas, cocokkanlah jawaban Anda
dengan kunci jawaban Tes Formatif yang
ada dibagian akhir suplemen ini. Cobalah hitung jawaban yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi suplemen unit 3 ini.
Rumus:
Jumlah
jawaban Anda yang benar
Tingkat
penguasaan =
------------------------------------------ x 100%
10
Arti
tingkat penguasaan yang Anda capai:
90%
-100% = baik sekali
80%
- 89% = baik
70%
- 79% = cukup
< 70% = kurang
Jika Anda mencapai tingkat 80% atau lebih, Anda boleh melanjutkan
mempelajari suplemen 4!
Tetapi, bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80% sebaiknya Anda mengulangi
materi suplemen unit 3,
terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Kunci Jawaban
Tes Formatif Suplemen Unit 2
1. c
2. b
3. d
4. d
5. a
Glosarium
Dongeng : merupakan cerita prosa rakyat yang tidak dianggap
benar-benar terjadi
Fakta : kenyataan yang
didasarkan pada bukti otentik secara ruang dan waktu
Instructional materials : bahan ajar atau materi pelajaran
yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
Konsep : rancangan atau gambaran material untuk
memahami hal-hal lain
Lelucon dan anekdot : cerita yang dapat menggelikan hati dan dapat
membuat pembaca tertawa karena kekonyolannya
Prinsip : kebenaran yang menjadi pokok dalam berpikir
dan bertindak
Prosedur : langkah-langkah yang dilakukan secara
berurutan dan sistematis
Standar kompetensi :
adalah kompetensi yang meliputi standar materi atau standar isi (content standard) dan standar pencapaian
(performance standard).
Standar materi :
berisikan jenis, kedalaman, dan
ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasi siswa
Standar penampilan : berisikan tingkat penguasaan yang harus
ditampilkan siswa
Daftar Pustaka
Muslich, Masnur. 2001. Textbook Writing:
Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: ar-Ruzz
Media.
Nunan, David. 1989. Designing
Tasks for the Communicative Clasroom. Cambridge: Cambridge University
Press.
Pusat Perbukuan Nasional.
2005. Pedoman Penulisan Buku Pelajaran: Penjelasan Standar mutu Buku
Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Pusat Perbukuan Nasional.
2005. Pedoman Penilaian Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Jakarta: Depdiknas.
Sumardi. 2000. Panduan
Penelitian, Pemilihan, Penggunaan, dan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa
Indonesia Sekolah Dasar sebagai Sarana Pengembangan Kepribadian, Penalaran,
Kreativitas, dan Keterampilan berkomunikasi Anak. Jakarta: Grasindo.
Tomlinson, Brian. 1998. Materials
Development in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar