Selasa, 31 Desember 2013
Kamis, 12 Desember 2013
Masak pizza "Mak-nyos"
ü 500 g tepung terigu
ü 1 bks ragi instant
ü 15 g gula pasir
ü 1 sdt garam
ü 50 ml minyak zaitun
ü 300 ml air hangat
Saus:
ü 2 sdm minyak zaitun/jagung
ü 1 bawang bombai, cincang halus
ü 2 siung bawang putih, memarkan, cincang halus
ü 500 g tomat merah, parut halus
ü 2 sdm pasta tomat
ü 1 sdt basil bubuk
ü 1 sdt daun oregano, kering (bubuk)
ü 1/2 sdt merica bubuk
ü 1 sdt garam
ü 1 sdt gula pasir
ü
Topping:
ü 50 g brokoli, petik-petik, rebus sebentar
ü 50 g kembang kol, petik-petik, rebus sebentar
ü 150 g daging asap, iris kotak kecil, tumis sebentar
ü 2 bh sosis ayam, iris melintang, tumis sebentar
ü 150 g keju, parut
Cara Membuat:
1.
Membuat pizza: Taruh tepung terigu,
garam, gula, ragi instan dalam mangkuk. Buat lubang di tengahnya. Masukkan
minyak, aduk rata sambil tuangi air hangat hingga tercampur rata. Taruh adonan
di atas permukaan yang bersih. Uleni adonan dengan tangan hingga kalis.
Bulatkan adonan, taruh di tempat hangat selama 1 jam hingga mengembang dua kali
semula. Kempiskan adonan. Gilas adonan hingga tipis. Cetak bundar 10 cm.
2.
Membuat saus: Panaskan minyak
zaitun, tumis bawang bombai dan bawang putih hingga harum dan layu. Masukkan
tomat dan bumbu lainnya. Aduk hingga mendidih dan kental. Angkat.
3.
Olesi masing-masing dengan saus
hingga rata.
4.
Beri topping di atasnya, taburi keju.
Panggang dalam oven panas 200 C selama 20 menit hingga matang. Angkat.
5.
Sajikan selagi hangat.
Untuk 8 porsi
· 1 ekor ayam berukuran kecil, potong menjadi empat bagian
· 300 ml air
· 2 lembar daun salam
· minyak goreng secukupnya untuk menggoreng
Resep Bumbu Ayam Penyet (haluskan) :
· 4 siung bawang putih
· 1/2 sendok tek ketumbar
· 1 cm kunyit
· 3 cm jahe
· 3 cm lengkuas
· 1 1/2 sendok teh garam
Resep Bahan Sambal Ayam Penyet :
- 3 butir bawang merah
- 1 siung bawang putih
- 6 buah cabai merah keriting
- 5 buah cabai rawit merah
- 1/2 buah tomat
- 1 sendok makan terasi goreng
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok makan irisan gula merah
- 1 ikat kemangi, ambil daunnya
- 2 buah jeruk limau, belah dua
Cara Memasak Ayam Penyet :
1.
Lumuri ayam dengan bumbu yang
dihaluskan. Tambahkan daun salam dan air. Masak hingga daging ayam empuk.
Angkat dan sisihkan.
2.
Goreng daging ayam hingga matang.
Angkat dan tiriskan.
3.
Sambal : Tumis bawang merah, bawang
putih, cabai, dan tomat hingga layu. Haluskan bersama terasi, garam, dan gula.
Tambahkan air jeruk limau dan daun kemangi. Aduk rata.
4.
Letakkan ayam goreng di atas sambal.
Penyet-penyet hingga sambal menempel pada daging ayam.
5. Setelah selesai, garnis sesuai selera............:-P
SELAMAT MENCOBA................................:-)
Kamis, 21 November 2013
Contoh RPP PKn kelas XI SMA semester 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.
IDENTITAS
Nama Sekolah : SMA Negeri 12 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Materi Pokok : Pelaksanaan
Demokrasi di Indonesia
Kelas/Program : XI/ganjil
Alokasi Waktu : 2
x 45 Menit
Standar
Kompetensi
2.
Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Kompetensi
Dasar
2.3.
Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde lama, orde
baru, dan reformasi
B. Indikator :
1. Menganalisis demokrasi yang berkembang
di Indonesia
2. Membandingkan pelaksanaan demokrasi
pada masa Orde lama, Orde Baru dan Reformasi
3. Menyimpulkan pelaksanaan demokrasi di
Indonesia pada masa Orde lama, orde baru dan reformasi
C. Tujuan
Pembelajaran :
Setelah
selesai proses belajar mengajar siswa diharapkan mampu :
1.Siswa mampu menganalisis demokrasi yang
berkembang di Indonesia
2.Siswa mampu membandingkan demokrasi
yang diterapkan di Indonesia pada masa orde lama,orde baru dan orde reformasi
3.Siswa mampu menyimpulkan pelaksanaan
demokrasi di Indonesia pada masa Orde lama, orde baru dan reformasi
& Nilai Budaya dan
Karakter
·
Penanaman sikap nasionalisme
·
Taggung jawab
·
Jiwa kepemimpinan
·
Pengembangan pengetahuan
·
Berfikir kritis
·
Kecakapan akademik dan kecakapan sosial
D. Materi Pembelajaran
Pelaksanaan
Demokrasi Di Indonesia
Pelaksanaan
Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periodesasi:
Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).
Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).
Tahun 1945 – 1950, Indonesia
masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat
itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh
masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi
kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi
sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan
oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara
Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :
·
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober
1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif.
·
Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945
tentang Pembentukan Partai Politik.
·
Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945
tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer
1. Pelaksanaan demokrasi pada
masa Orde Lama
a) Masa
demokrasi Liberal 1950 – 1959
Masa
demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan
sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini
peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya
partai-partai politik.
Namun
demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
·
Dominannya partai politik
·
Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
·
Tidak mampunya konstituante bersidang untuk
mengganti UUDS 1950
Atas dasar kegagalan itu maka
Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959:
1. Bubarkan
konstituante
2. Kembali
ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
3. Pembentukan
MPRS dan DPAS
b) Masa
demokrasi Terpimpin 1959 – 1966
Pengertian
demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang
berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua
kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan
ciri:
1.
Dominasi Presiden
2.
Terbatasnya peran partai politik
3.
Berkembangnya pengaruh PKI
4.
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
5.
Mengaburnya
sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan
6.
Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh
presiden dan presiden membentuk DPRG
7.
Jaminan HAM lemah
8.
Terjadi sentralisasi kekuasaan
9.
Terbatasnya peranan pers
10. Kebijakan
politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)
Akhirnya terjadi peristiwa
pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI.
c. Demokrasi Pancasila
di Masa Orde Baru 11 Maret 1966 – 21 Mei 1998
Hal-hal yang terjadi di masa oerde
baru adalah :
Pelaksanaan demokrasi di indonesia baik di masa
Orde baru maupun reformasi sermua menamakannya demokrasi Pancasila, sebab
demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dijiwai oleh pancasila terutama sila
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, ber Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan
yang adail dan beradab, persatuan indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia.
Kehidupan politik di masa orde baru terjadi
penyimpangan-penyimpangan dari cita-cita Pancasila dan UUD 1945, antara lain :
- Pemusatan kekuasaan di tangan presiden, secara formal kekuasaan negara dibagi ke beberapa lembaga negara seperti MPR, DPR, MA, dll), tapi dalam praktiknya presiden dapat mengendalikan lembaga tersebut. Anggota MPR yang diangkat dari ABRI adalah dibawah presiden sebab presiden sebagai panglima tertinggi ABRI. Anggota MPR dari Utusan daerah dapat dikendalikan oleh presiden karena dipilih oleh DPRD Tk. I yang merupakan bagian dari pemerintah daerah sebagai bawahan presiden.
- Pembatasan hak-hak politik rakyat, Sejak tahun 1973 jumlah parpol di indonesia hanya 3 (PPP, Golkar, PDI), pers bebas tetapi pemerintah dapat membreidel penerbitan Pers (Tempo, Editor, Sinar Harapan, dll). Ada perlakuan diskriminatif terhadap anak keturunan PKI. Pengkritik pemerintah dikucilkan secara politik. Pegawai negeri dan ABRI harus menmdukung Golkar (partai penguasa).
- Pemilu yang tidak demokratis, aparat borokrasi dan militer melakukan cara-cara untuk memenangkan Golkar.
Sebab jatuhnya Orde Baru:
a. Hancurnya
ekonomi nasional ( krisis ekonomi )
b. Terjadinya
krisis politik
c. TNI
juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba
d. Gelombang
demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi
Presiden.
Berakhirnya
masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke
Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
d) Pelaksanaan
demokrasi Orde Reformasi 1998 – sekarang
Demokrasi
yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah
demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan
penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak
demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan
penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak
demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Demokrasi
Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR hasilPemilu 1999
yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta
terbentuknyalembaga-lembaga tinggi yang lain.
Masa
reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
1.
Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang
pokok-pokok reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN
2.
Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa
Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI
3.
Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III,
IV
4.
Setelah reformasi Indonesia telah melakukan pemilu
sebanyak 3 kali ( 1999, 2004, 2009 ) dan April 2014 yang akan datang.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran :
Pembelajaran langsung
Metode pembelajaran
:Ceramah bervariasi tanya jawab, penugasan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No.
|
Kegiatan
Belajar
|
Waktu
(Menit)
|
1.
|
Pendahuluan
·
Apersepsi
- Guru
memberikan salam siswa
- Guru
memperkenalkan diri kepada siswa
- Guru mengabsen dan mengetahui
kondisi siswa
b. Memotivasi
·
|
15’
|
2.
|
Kegiatan
Inti
& Eksplorasi
Ø Melakukan penjajakan kesiapan
belajar siswa
Ø
Mengimformasikan kompetensi yang akan dicapai
Ø
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
tentang pelaksanaan demokrasi di Indonesia dengan alokasi waktu ± 10 menit. (
Nilai yang ditanamkan : disiplin, kerja keras, menghargai prestasi, dan
tanggung jawab)
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
·
Guru menjelaskan:
ü Demokrasi era orde lama
ü Demokrasi orde baru
ü Demokrasi masa reformasi
·
Guru
dan siswa bersama-sama menganalisis mengenai pelaksanaan demokrasi di
Indonesia.
·
20
menit menjelang jam pelajaran berakhir guru memberikan kuis tertulis yang
dikerjakan di kertas selembar dan dikumpulkan setelah pelajaran usai.
& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
F Menyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui. (Nilai yang
ditanamkan, disiplin, kerja keras, mandiri dan tanggung jawab)
F Menjelaskan
tentang hal-hal yang belum diketahui. (Nilai
yang ditanamkan, disiplin, kerja keras, mandiri dan tanggung jawab)
|
55’
|
3.
|
Penutup
ü
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang
telah dibahas. (Nilai yang ditanamkan,
disiplin, kerja keras, mandiri dan tanggung jawab).
ü
Menarik kesimpulan materi. (Nilai yang ditanamkan, disiplin, kerja
keras, mandiri dan tanggung jawab)
|
20’
|
G. Alat/Sumber Pembelajaran
1. - Buku Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit : Erlangga, pengarang
: Budiyanto
- Buku Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI, Penerbit : Platinum,
pengarang : Bambang Tri Purwanto dan Sunardi
2. Bahan dari
Internet
3. Buku-Buku Sumber yang Relevan
4. Infokus
5. Laptop/notebook
H. Penilaian
·
Teknik
penilaian
Tes tertulis
·
Bentuk
Instrument
Essay
No.
|
Soal
|
Skor
|
1.
|
Penyelenggaraan pemilu merupakan salah
satu kriteria pemerintahan demokrasi. Mengapa demikian? Kemukakan alasan
saudara!
|
25
|
2.
|
Sebutkan 3 ciri-ciri pelaksanaan demokrasi pada masa orde
baru!
|
25
|
3.
|
3.Sebutkanlah 3
penyebab jatuhnya rezim Orde Baru!
|
25
|
4
|
Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi saat
ini? Kemukakan alasan saudara!
|
25
|
Jumlah
|
100
|
Kunci Jawaban :
- Penyelenggaraan pemilu yang bersih jauh dari pelanggaran dan manipulasi akan menghasilkan pemimpin yang baik sehingga dapat mewakili rakyat.
- Ciri-ciri pelaksanaan demokrasi pada masa orde baru antara lain:
·
Penyelenggaraan pemilu yang kurang bersih karena
ada upaya intervensi pihak yang berkuasa.
- Penggunaan intimidasi bagi lawan politik, hal ini melanggar HAM.
- Hak kebebasan berpendapat dan berorganisasi dibatasi dan dikekang.
3.
Sebab jatuhnya Orde Baru:
a.
Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi ).
b.
Terjadinya krisis politik.
c.
Gelombang demonstrasi menuntut reformasi dan Presiden
Soeharto harus turun dari kursi
Presiden.
4. Pelaksanaan
demokrasi pada era reformasi sekarang yaitu demokrasi berjalan sesuai harapan,
hanya saja dalam pelaksanaannya terjadi beberapa sikap yang berlebihan dan
negatif seperti politik uang dan kekerasan atau anarki.
Mengetahui, Pekanbaru,
25 Oktober 2013
Kepala Sekolah
(SALASIAH)
( ) NIM: 1005121254
NIP.
Langganan:
Postingan (Atom)